mewadahi yang tak terwadahi
mengungkap yang belum terungkap
menyusuri lorong-lorong yang jarang dilewati

Monday, December 31, 2007

Perjumpaan




Liburan Natal dan Tahun Baru kali ini menorehkan kesan yang dalam bagiku.. Betapa tidak, liburan yang kulewati di kota pelajar ini jadi perjalanan napak tilas untukku. Aku bertemu keluarga, para sahabat, dan teman-teman SMAku.




Melihat orang tuaku yang rambutnya sudah memutih membuatku memanggil ingatan masa kecilku saat mereka masih gagah perkasa dan segar.. Sekarang, mereka juga masih segar dan bersemangat.. tetapi sebagai pasangan yang menikmati masa pensiun, tentu ada hal-hal yang berbeda. Saat ini mereka menghabiskan masa pensiun dengan bertani dan beternak. Sekarang lagi musim tanam, dan mereka belajar jadi petani. Ini kali pertama mereka mencoba untuk menanam benih, nduwet dan menanam..Sesekali tampak mereka gusar dan bertengkar tentang proses menanam. Maklum baru belajar...
Sedangkan bertemu para sahabat yang telah mengisi hari-hari istimewaku di Yogya tentu saja membuatku nyaman.. Awalnya temanku Iin dan partnernya, Yoshi main ke kost adikku. Setelah ngobrol-ngobrol di kost, pembicaraan pun dilanjutkan di Cafe Djendelo. Cafe bernuansa kampung yang enak banget buat ngobrol. Cafe ini letaknya di lantai dua toko buku Togamas di Jl. Gejayan. Nama menunya lucu-lucu. Aku memesan Cintaku berujung di Ibukota yang biasanya disebut Vanilla Latte jika kita menjumpai menu itu di cafe lainnya.. selain itu aku memesan panggil aku Kartini saja alias es lemon tea.

Di sana kami tertawa, bercerita, diskusi ach .. seneng banget.. ingin membekukan sang waktu dan rasanya beraat menyadari bahwa sebentar lagi masa liburanku akan habis.

Dalam liburan kali ini aku juga menyempatkan bertemu teman-teman eks Stece 1 ku. Sebagian dari mereka mengajak suami dan anak-anaknya. Lucu-lucu. Heheh jadi ingat mereka semasa SMA dulu. Yang dulu tomboy sekarang keibuan dan senang berdandan. Yang dulu seneng gonta-ganti pacar sekarang sudah menambatkan hatinya pada satu pria kriting dari negri bunga alias Flores. Perubahan. Mereka berubah. Entah dari penampilan. Gaya bicara..Status..
Kata yang muncul dalam benakku tentang Yogya adalah masa SMA, para sahabat, orang tua, adik, mantan ..

nah gimana gak berkesan liburanku kali ini??
(photo was grabbed from fotografer.net )

Friday, December 21, 2007

Dingin

Dingin...Jakarta akhir-akhir ini dingin. Sehingga bikin aku masuk angin...
Ach paling gak enak deh masuk angin. Walaupun penyakit ini seolah-olah hanya penyakit sambil lalu alias gak terlalu serius levelnya, tapi tetap saja bikin aku jadi kalang kabut.
Kalang kabut secara fisik, mental dan pikiran.
Ya gimana lagi. Kalo lagi masuk angin, otak jadi lamban beroperasi, mood jadi gloomy, dan ... aku pun jadi merasa sepi sendiri tak ada yang menemani (lho... kok jadi lagu?hehhe)

Yang pastinya, kalo cuaca lagi dingin-dingin begini hatiku jadi ikutan dingin. Mungkin kalo dipaksa-paksain. Ini contoh dari environment determinism ya (kalo salah mohon dikritik ye). bahwa kita dipengaruhi oleh lingkungan. Uh.. kalo lagi begini sebel. Soalnya diriku jadi uncontrolled. Maksude, mood nya lho... bukan yang lain..:P

Kalo lagi dingin, masuk angin akupun jadi merasa tak berdaya. Seperti pada hari Sabtu dan Minggu. Dua hari itu aku bisa sampai rada sesak napas. Mungkin karena banyaknya angin yang memenuhi tubuhku.. Tidur gak nyenyak n makan gak enak.. (kasihan bgt ya..) Dan pada hari Selasa malam... akhirnya aku putuskan untuk menemui temanku Nita untuk minta dilukis daun pohon kelapa di punggungku. Wah dia memang pintar melukis atau saat itu punggungku memang jadi kanvas yang bagus untuk melukis daun-daun berwarna merah itu.

Ia pun mengoleskan minyak GPU (bukan Gramedia Pustaka Utama heheh, tapi .. ach lupa singkatannya). Hangat ...Ia mengeroki aku sambil bercerita. Sesekali suara hoek hoek nyelonong tanpa permisi..

Service temanku Nita, yang bapakku suka menyebut "adik-adikannya Lembayung", ini memang top markotop. Selesai ia mengeroki ku, ia menyelimutiku dengan kain hangat. Ia pun menawariku untuk menginap di asrama putri itu. Aku mengangguk setuju.

Salah satu teman asramanya membuatkan teh nasgitel alias panas legi kental. Aku menyeruputnya dan kehangatan menjalari dada dan perutku. Dan aku pun tertidur hingga pagi.
Paginya, Nita membuatkan segelas susu putih hangat untukku.

Kalo lagi sakit begitu, aku jadi sadar bahwa aku tak "segagah" yang orang lain bayangkan dan aku bayangkan... aku hanya seorang manusia biasa yang bisa sakit.. seorang manusia biasa yang rentan masuk angin.....

Wednesday, December 19, 2007

Sebuah Kejutan


Waw!!!! Ya sebuah kata seru yang mewakili pengalamanku malam ini...


Pukul 12:19 temanku Aries mengirim pesan pendek yang bunyinya:

bs sgra buka email? gw forward email dr org, yg ktanya tmn lu d jogja. ga sngaja, dia msk k blog gw n nemuin link k bloglu


Aku tak segera membuka email karena jaringan internet di kantor lagi ngadat, so aku balas sms itu untuk sekedar menanyakan siapakah gerangan "temanku" itu...ya sebut saja H

Namun ternyata temanku Aries lupa nama temanku itu...(lah iya lah wong yang jadi teman si H itu aku bukan Aries..)


Setelah pulang dari Tanjung Duren n menerobos kemacetan jalan di kota sibuk ini aku mampir ke warnet terdekat.. dan kubuka emailku...


Hah?????!!!! H mengirim email kepada Aries dan memperkenalkan dirinya dan ingin boleh berkontak denganku.. Ia pun tak lupa menyebutkan beberapa hal yang mudah dikenali darinya, dan bagaimana aku dan H bisa saling mengenal...


Ah ah ah... ternyata teman SMA ku!! Gile setelah sekian tahun, yaa... hampir sembilan tahun tidak bertemu dan berkontak.. dia bisa muncul lagi... ehhehe lucu ya... What a coincidence!!!

Jadi teringat masa-masa nostalgia bersama H ini. Ia sempat mengisi hari-hariku sewaktu masa remajaku yang kulewati di SMA tercinta yang berlokasi di Kotabaru.


Aku masih ingat sewaktu aku dan dia bertemu sekelebat saat misa pagi.. atau pada waktu latihan koor di Gereja Kotabaru.. ach ...


Sewaktu aku tinggal di Asrama, kami pun sempat saling bertukar kisah. Saat aku menghadapi ujian SMA, saat bingung pilih kuliah, tempat tinggal... hingga sewaktu aku akhirnya kuliah di Mrican dan tinggal di Asrama di Jl. Colombo... Sayang, kesibukan kami yang berbeda membuat kami sulit bertemu dan jadi agak sulit untuk saling memahami..


Membaca namanya kembali mengingatkanku saat aku pada masa yang penuh gejolak, usia akhir teenager...


Ehmh.. ada satu kata yang sudah begitu lama ingin kukatakan padanya


MAAF....

maaf karena aku waktu itu begitu childish

maaf karena aku belum bisa mengerti kamu

maaf karena ...


ach aku yakin H mengerti


Semoga kabar baik selalu menyertainya...

(Photo was grabbed from ephotograph.com)

Sunday, November 11, 2007

Adiktif

Ya. Adiktif...alias kecanduan.
Kita biasa mendengar adanya adiktif, kecanduan pada narkoba. Orang bisa kecanduan narkoba karena zat yang terkandung di dalamnya. Tapi, bagaimana kecanduan-kecanduan terhadap hal-hal yang lain?

Contohnya teman saya. Ia suka sekali bermain game. Awalnya hanya bermain nintendo, lalu setelah ada era play station, ia beralih ke permainan itu, kemudian beralih ke game net... Hingga permainan yang tadinya membuatnya fresh sehingga bisa 'fit' lagi beraktivitas..malah jadi hal yang menghancurkannya. Studi dan kehidupan sosial.

Selain adiktif pada game, kita seringkali juga punya adiktif lain. Bisa berupa adiktif terhadap dukungan sosial ataupun adiktif terhadap seseorang. Awalnya merasa nyaman pada kehadiran mereka. Pertemuan dengan mereka membuat kita tertawa, merasa dimengerti, didukung, dll. Sebenarnya baik-baik saja, tapi jika sampai punya kelekatan, menurut saya, itu pertanda kurang baik.

Untuk menjadi manusia yang bisa optimal berkarya, perlu pribadi yang lepas bebas, merdeka... dari segala belenggu yang diciptakan dari luar, dan juga dari dalam.. Mari memerdekakan diri sendiri... dan syukur-syukur orang lain..

Friday, November 09, 2007

email dari seorang teman

Aku punya teman. Sebut saja inisialnya I. Beberapa kali kami saling berkirim kabar. Lewat pesan pendek dari telepon genggam, telpon ataupun email. Kabar-kabar yang ia katakan padaku hampir selalu kabar gembira. Tentang kuliahnya yang baru, dosen-dosennya, program beasiswa, makalah-makalahnya, presentasinya, mata kuliah bahasa Inggris, dll. Pokoknya semua bernada optimis...Tiap kali kubuka emailnya, tak pernah ia absen mengutip selarik ungkapan bijak latin yang tentu saja memotivasi.. Senang boleh ikut tahu proses studinya yang menggairahkannya...

Aku jadi bertanya-tanya apakah memang ia perlu jatuh bangun dulu ya sampai akhirnya ia boleh menemukan 'kolam' nya? Apakah studi-studinya yang sebelumnya memang bukan 'jodoh' bagi temanku itu? Ini memang studi ketiganya... Dan aku berdoa agar ia sungguh ber'jodoh' kali ini. Aku yakin kali ini ia bersungguh-sungguh dan tidak hangat-hangat tahi ayam..

Semoga...

Kejarlah terus mimpimu I... dan jangan pernah berhenti. GBU

Saturday, October 27, 2007

Reaksi kimia


Hal besar berawal dari sebuah hal, ide kecil...
Tampak tak berarti
Namun, ketika ide-ide itu bertumbukan..
Bercabang-cabang
Terus dan terus...
Menjangkau ke segala arah dan memberikan pengaruhnya

Teruslah bertumbukan, ide
Teruslah bereaksi
Teruslah berpengaruh

Ritme baru

Mulai Senin tanggal 22 Oktober jalan-jalan sepanjang Kampung Ambon, Diponegoro, Pejompongan, Rawa Belong, dan berakhir di samping Citraland menjadi rute yang selalu kulewati . Kurang lebih satu setengah jam tujuanku bisa ditempuh dengan Vega Merahku.. Awalnya sedikit melelahkan. Tapi toh hanya beda beberapa kilometer dari 'tempatku mangkal' yang dahulu yaitu di Batusari.

Dan di minggu ketiga bulan kesepuluh ini aku memulai ritme baru...sambil menyelesaikan on going classes ku, aku ngantor dari pukul 9 pagi hingga 5 sore...
Sudah hampir setahun aku menjalani ritme yang acak, dan kini kumulai lagi ritme yang teratur...

Semoga ritme kerja yang teratur tak membuatku tertidur tapi jadi lentur dalam berbaur, melebur dan membuatku subur dalam seni bertutur dalam tulis-menulis... Masih banyak mimpi-mimpi yang menunggu untuk diungkapkan, diupayakan dan menjadi ada...

Saturday, October 06, 2007

Weekendku


Weekend kemarin aku ke TIM. Ada launching buku Hersri Setiawan, judulnya Inilah Pamflet Itu. Acaranya nonton film dokumenter, pembacaan puisi, dengerin musik perkusi jimbe n ditutup hip hop...Wah seneng dech.. seolah jiwa ini dibebaskan sejenak menikmati kebebasannya. Ach, memang bener ya seni itu memanusiakan manusia....

Malam itu jadi malam panjang buatku...What a good day!
Dari situ, aku n temen-teman menghangatkan diri dengan semangkok soto Madura panas dekat Terminal Bis Kampung Melayu. Segerr. Slurrrpp... Obrolan ringan pun menemani dinginnya malam itu. Seperti biasanya, obrolan dimulai ringan.

Perjalananku pun dilanjutkan. Dua motorpun mulai menggelinding pun menuju daerah Cibubur tepatnya dekat Tamini Square dan menginap di situ..di sebuah rumah unik milik seniman. Rumahnya seperti ranch di film-film koboi dengan padang rumput yang luas dan studio seni. Tampak patung-patung setinggi satu setengah kali orang dewasa dan beberapa patung kecil.
Dan di terasnya, ada beberapa set kursi dan meja kuno. Nyaman sekali untuk ngobrol-ngobrol.

Seperti tidak berada di Jakarta saja...

Aku sangat nyaman di situ. Ach.. ingin juga punya rumah dengan taman berumput yang terhampar luas. Tempat anak-anak berlarian dan tertawa riang. Tempat aku menaruh ayunan untuk tiduran, seperti yang ada di komik Donal Bebek, tempat aku memandang Surya yang perlahan tenggelam...

Ach...semoga saja...

Wednesday, September 12, 2007


Melatiku


Kutulis ungkapan rasaku ini dengan tinta warna hijau tumbuhan, warna pengharapan. Kenapa?Aku sedang suka dengan tumbuhan. Tepatnya sedang belajar merawat tanaman. Bagiku merawat tanaman itu seperti merawat kehidupan.

Dulunya tangan-tanganku ini panas. Alias tanaman hidup yang kusentuh jadi mati :( Jangankan mawar, kaktus aja mati. Duh. Tapi, dengan niat yang tak pernah mati, kucoba menanam tanaman bunga. (Lho?) Iya, aku ingin agar 'taman' alias pot-pot tanaman yang berjejer di depan rumahku tak hanya aloe vera yang besar, tajam dan bergerigi... Aku ingin menghiasi tamanku itu. Impianku adalah mempunyai taman bunga berwarna putih. Ya aku memang suka warna hijau dan putih. Bagiku manis dan sederhana.

So, kumulai dengan menanam bunga melati, bunga kemuning (walaupun berkata dasar kuning dan mendapat sisipan em tapi warna bunganya putih), bunga bakung, dan bunga gladiool, bunga tapak dara (ini spesial mengenang masa-masa Tk. Waktu itu suka banget metik bunga tapak dara di halaman sekolah saat berbaris menunggu masuk kelas. Hehe nakal ya?). Semuanya pemberian dari sahabat dan famili. Heheh namanya juga belajar, jadi pengen lebih cepat berhasil dan gratos..heheeh.

Awalnya tanaman melati yang kudapat dari mama temanku berbunga lebat sekali. Begitu pula tanaman kemuning. So, aku optimis banget kedua tanaman itu bakal menghiasi 'taman' alias halaman depanku yang mungil itu..Eeeeh.. dalam hitungan hari.. mereka tidak berbunga, bahkan melatiku tak berdaun.. Ach sedih banget...sedih.... apakah tangan-tangan ini 'panas' ya?
Dengan niat yang masih tersisa. Aku sirami terus tanaman itu. Dan setiap kusirami, kudoakan dalam hati, dan kuminta mereka untuk tetap bertahan hidup dan berbunga..Tips berbicara pada tanaman ini kudapat dari para pencinta tanaman juga lho..
Heheh ternyata mereka mendengar harapan dan doaku.. Sekarang tanamanku berbunga. Memang tidak sebanyak saat mereka tinggal di halaman mama temanku, tapi mereka hidup dan berbunga terus.

Senang sekali bisa melihat batang kering tanaman melatiku lambat laun menunjukkan lembar demi lembar daunnya. Dan di tengah rerimbunan daunnya, terselip bunga-bunga mungil putih yang beraroma lembut mewangi.. ach...

Dari tanaman-tanamanku itu aku belajar apa artinya hidup, dan merawat kehidupan. Seperti melatiku, kita perlu dan berani mati, merontokkan daun-daun kecemasan dan segala kegagalan kita, pengalaman pahit .. untuk menumbuhkan tunas-tunas harapan baru, geliat baru, dan semangat baru dan kita pun bisa memetik bunga putih kebahagiaan sebagai hadiahnya. Terima kasih bunga-bungaku...