mewadahi yang tak terwadahi
mengungkap yang belum terungkap
menyusuri lorong-lorong yang jarang dilewati

Wednesday, December 03, 2008

Mempertimbangkan

Tadi pagi aku bercakap-cakap dengan seseorang. Dengan nada tenang dan bahasa yang tertata (tanda ia sedang serius) ia mengingatkan aku untuk berhati-hati. Caranya mengingatkanku begitu runut dan runtut. Ini membuatku ingin membaginya dengan kawan-kawan...

Begini katanya. Ada tiga hal penting untuk dipertimbangkan saat kita mengambil keputusan. Apalagi saat kita sedang dilanda emosi tapi juga ingin tetap mau berpikir jernih.
Pertama, tentang kerja otak secara biologis. Otak kita terdiri dari pusat berpikir dan pusat emosi. Pusat emosi yang disebut amigdala itu tumbuh dan berkembang lebih dulu dan lebih cepat daripada pusat berpikir. Bahkan, sejak dalam kandungan pusat emosi ini sudah tumbuh. Jadi saat emosi kita sedang berperan kuat dan kita mau menyeimbangkan dengan daya nalar kita maka kita perlu kerja ekstra keras untuk menyeimbangkan. Ingat, itu baru seimbang, setara, alias seri lho. Analoginya kalau kita berpikir dua kali maka itu baru seimbang dengan emosi kita. Jadi kalau mau melampaui emosi, maka daya pikir kita harus tiga kali kerja.

Kedua, NLP. Saat kita berada dalam peak-peak experience kita seperti saat kita sedang takut, kehilangan, hampa, cemas, sedih, atau malah bahagia dan saat-saat penting itu kita ada bersama orang terdekat maka orang itu memberi kesan yang mendalam. Kehadiran orang yang lain dalam peristiwa keseharian rutin tentu akan sulit "dibandingkan" atau "disejajarkan" dengan orang itu.

Ketiga, sejarah. Bagaimana sejarah kita dengan orang tersebut? Apakah ada titik-titik yang semakin baik atau ada hal-hal yang membuat kecewa?Jika jawabnya kecewa, maka kita perlu berpikir ulang....

Dari ketiga hal tersebut, maka kita dapat berpikir kembali. Menghitung kembali. Dan menentukan keputusan apakah mau tetap berlaga di medan itu, atau memilih medan pertempuran yang lain???

Sunday, October 12, 2008

Pusing

puseeng dech dua hari ini...
perut mules muter-muter
kepala nyut-nyut
ehm...

tanda2 low bat

recharge yuks

Sunday, September 21, 2008

Who are you?

Masalah..
Ada yang timbul dari luar, tapi ada juga yang penyebabnya tuh dari dalam.
Contohnya yaitu kebiasaan untuk meraba-raba apa sih pikiran orang tentang kita...
Mereka - reka and berusaha untuk mengubah cara pandang mereka tentang kita. Entah agar dipandang sebagai orang yang cool, keren, asyik, smart, baik, dll. Mencoba untuk memuaskan mereka. Tuntutan mereka. Harapan mereka.

Untuk tahu pandangan orang tentang kita aja dah jelas susah banget dapat jawabannya n kalopun dapet, follow up nya malah bikin tambah repot. Repotnya kalo konsepnya adalah mau mengubah hal-hal dalam diri untuk ngikutin apa yang dituntut orang. Bisa ngebayangin gak kalo orangnya ada 10 aja maka ada 10 tuntutan kan? Kalo gitu hidup jadi gak jelas. Jadi muter-muter. Karena cuma ikut yang ini dan yang itu.

Kita gak bisa jadi 100 % (kaya iklan aja..) karena image yang kita bangun tentang diri kita hanyalah potongan-potongan semata yang gak bikin gambar utuh.. Sekeping puzzle kepala macan, sekeping lagi bulu kelinci, sepotong mata burung hantu, sepotong lainnya sayang burung.. nah lho gambar puzzle apaan tuh.. Kita gak jelas mo jadi apa apakah seekor macan yang garang, kelinci lucu, burung hantu pintar, atau burung yang terbang bebas...atau yang lebih ironis lagi adalah... kita gak pernah jadi apapun, siapapun .. karena gak berani jadi diri sendiri. gak berani nentuin sikap. Gak berani memperjuangkan diri sendiri. Gak berani nanggung resiko. Cuma berani jadi follower dari semua tuan yang ada di sekitar kita. Gak berani bikin trend sendiri. ..

Nah lho kalo dah gitu hidup kita masih memuaskan gak sih? Membahagiakan? Atau makin bikin kita merasa tersesat.. saat kita dihadapkan sebuah pertanyaan: Siapakah kamu?

In your opinion, Who are you?
Where are you going to?

Tuesday, August 19, 2008

Puncak

Puncak itu titik tertinggi.
Lembah itu titik terendah.

So, kalau sedang merasakan puncak kebahagiaan, mestinya sedang merasa bahagia luar biasa.
Merasa dunia di genggaman tangan.
Sebaliknya, kalau sedang merasa sedih, dunia terasa kiamat..

Tapi.. kenapa ya setiap aku merasa puncak bahagia, itu tak bertahan lama..
akan mudah berganti menjadi lembah.. sebuah mood swing..
Rasa yang bergejolak.. seperti naik halilintar di Dufan yang menuju putaran dan dengan cepat menuju ke tempat rendah..

....

Emm. semoga aku tetap tenang dalam mood swing kali ini...

Proses


Bersyukur atas segala proses yang kujalani hingga titik ini. Proses jatuh bangun baik yang kupilih sendiri ataupun yang memang mau tak mau perlu kujalani. Proses yang membuatku makin dewasa, makin berani, makin nothing to lose, makin kuat. Ah.. rasanya klimaks. Dan pada titik puncak ini aku, seperti sebelum-sebelumnya, merasa hening.. Hening.. hening..

Thanks God for this process..
Gambar diambil dari www.fotografer.net karya Fitra Pranadjaya

Thursday, August 14, 2008

Finish

Finish....
Mudah untuk diucapkan
Diniatkan
Tapi kenapa mau start lagi
Berproses lagi
Jatuh lagi
Bangun lagi
Ehm..
Finish..
It's over!!!

Thursday, July 10, 2008

Permainan

Bermain. Siapa yang nolak sih? Bukankah kita adalah homo ludens? Juga saat usia kita sudah beranjak dewasa dan makin serius alias tua, hehehe. Bermain itu mengaktifkan beberapa hal dalam hidup kita. Membuat fresh sehingga kita bisa kembali fokus dalam pekerjaan dan keseharian. Jadi, selain asik untuk dilakukan, efeknya juga bagus.
Tetapi mengapa banyak orang dewasa sudah jarang bermain? Sehingga hidup jadi terlalu serius dan tidak menarik?
Akhirnya karena hasrat bermain perlu disalurkan, maka orang dewasa punya wahana permainan sendiri.

Tuesday, July 01, 2008

Hari ini indah


Hari ini indah. Ya. Aku merasakan hari yang menggairahkan, penuh semangat, penuh ide. Awalnya hanya dari kebosanan dengan hari-hari kemarin yang bikin ngantuk, garing dan flat. Hari-hari yang isinya kekecewaan atas harapan-harapan yang telah ditanam. Hari-hari yang bikin nglokro.


Dan, pagi tadi aku bangun dengan tekad baru. Hari ini gak boleh sama seperti hari kemarin! Harus itu! Kusiapkan kemeja warna oranyeku. Kemeja lengan panjang bergaris putih oranye favoritku kalau mood lagi gloomy. Dian Sastro pernah bilang bahwa dia menganut psikologi warna. Nah, menurut majalah lifestyle yang biasa membahas hal-hal kaya gini, warna oranye itu artinya energi. Jadi, harapannya, kalo pake baju warna oranye kita bakal jadi berenergi, spiritful, semangat.


Nah, believe it or not.. ternyata memang berpengaruh tuh! Tekad untuk membuat hari yang beda, ditambah lagi dengan tubuh dibungkus kemeja oranye, hariku di awal Juli ini asyik banget!!! Nyenengke, bersemangat dan penuh ide. Ternyata bener ya apa yang tertera di cover sebuah buku motivasi bahwa kebahagiaan itu adalah keputusan. Keputusan untuk hepi sudah kubuat sejak awal hari.. dan aku menuai keputusan itu sepanjang hari ini. Thanks God for granting me a great life today....

Foto diambil dari http://matahati.fotografer.net/galeri.php karya Moh. Leo Lumanto

Sunday, June 08, 2008

Perlambatan

Ide tentang perlambatan ini kubaca di harian Kompas pada pergantian tahun. Dan baru kusadari dan rasakan nikmatnya kemarin, hari Minggu siang. Mengajak temanku, aku menemui kakakku dan keluarganya di Taman Surapati. Dari pukul 1 siang hingga pukul 5 sore aku nikmati hawa segar nan sejuk di bawah pohon-pohon besar dengan daun-daun yang berguguran, serasa musim gugur. Waktu serasa berhenti.
Di depanku sekelompok pemain biola sedang berlatih. Ada yang masih usia SD kelas 1 atau 2, ada remaja, ibu-ibu bahkan bapak yang rambutnya mulai beruban. Mereka berlatih untuk tampil di istana. Ada seorang bapak keriting bertopi pet merah sedang memberi aba-aba kepada para pemain yang sedang menggesek senar biola mereka memainkan lagu Gundul-gundul pacul..
Di area yang lain tampak seorang laki-laki dan perempuan berpose di depan kamera. Bahkan ada adegan gendong-gendongan segala kaya iklan produk susu. Tampaknya meeka sedang mempersiapkan foto pre wedding mereka..
Di sudut yang lain, ada yang asyik membaca buku. Tadinya kupikir seorang lelaki muda itu sedang menunggu seseorang. Namun, tak ada tanda kegelisahan yang ditampakkan oleh bahasa tubuhnya. Ia tidak sebentar-sebentar melihat telepon genggamnya. Ia duduk termenung di rerindangan pohon. Dan setelah beberapa lama, ia membuka buku dan asyik membaca.
Sedangkan aku, asyik mengamati sekitar sambil menikmati segarnya pecel pincuk, tahu, dan telor dadar yang kubeli dari ibu-ibu latah. Setelah kenyang, kunikmati bercanda bersama keponakan laki-lakiku yang dengan bangga bisa meniti tepi trotoar.. ia pun asyik mengamati air mancur dan suasana sekitar.
Ah.. akhirnya setelah sekian lama aku boleh menikmati perlambatan. Selama hampir setengah hari aku tak melakukan kegiatan yang cepat dan produktif.. hanya menonton, menikmati udara, angin, daun, tawa anak-anak, dan ngobrol santai...
Aku menjanjikan diriku untuk kembali ke Taman Surapati lagi....

Thursday, May 22, 2008

Pagi

Pagi
Mirip dengan pagi yang kemarin
Dengan matahari yang sama
Dengan suara tawa anak-anak yang ceria
Dengan gemericik air mengalir


Tapi
Pagi itu ada yang berbeda
Entah apa
Saat mata baru membuka
Dan tertumbuk
Pada sebuah pesan singkat


Terkejut
Bukan karena isinya
Bukankah aku sudah dapat "membaca" nya?
Tetapi mengapa harus pagi?
Mengapa?


Pesan pendek di pagi hari
Yang tak meninggalkan jejak apa pun..
Sampai kini aku tak merasakan apa-apa
Hampa, hening...

Friday, May 16, 2008

Life is about choices

Aku punya teman yang baru saja mengakhiri hubungan dengan kekasih hatinya. Seperti kebanyakan orang pada umumnya, ia pun patah hati. Hubungan yang baru berjalan tiga bulan purnama itu ternyata kandas begitu saja. Harapan yang mulai tumbuh perlahan itu harus pupus pada suatu malam di akhir pekan. Satu kata.
Tentu satu kata itu "hanya" pemantik karena, seperti umumnya hubungan yang baru berumur jagung, ada banyak hal yang masih perlu dinegosiasikan dan dibicarakan. Belum temanku mengurai hal-hal yang perlu dilihat kembali pada hubungan mereka, kekasih temanku sudah memilih dan memutuskan untuk tidak mau memupuk kasih lagi di antara mereka. Hancur? Ya.
Dan, mulailah fenomena orang yang patah hati tampak dari keseharian temanku itu. Pandangan yang menerawang, berandai-andai, menyalahkan, membenarkan diri sendiri, ingin selesai sekaligus ingin kembali.Begitu berulang-ulang selama dua pekan lebih. Ehmh.. kupikir banyak orang tentu juga mengalami hal yang sama. Seperti jatuh cinta, pengalaman patah hati menyentuh setiap sudut kehidupan orang yang mengalaminya. Mempengaruhi gairah kerja, pilihan-pilihannya, rencana-rencana hidup, gambaran ideal masa depan, dll. Patah hati memang bikin loyo.. sedangkan jatuh cinta bikin bego..Karena segalanya tampak indah, membutakan mata untuk melihat realita, energi yang menggelegak bergelora, mabuk...
Nah, pilih yang mana?

Monday, May 05, 2008

Meledak

Emosi yang berputar-putar
Memusingkan kepala
Memorak-morandakan batinku
Membuat mataku kabur
Melihat arah di depan mata
Hidung terasa sulit menghirup udara segar yang menjanjikan harapan
Harapan yang sebelumnya begitu tampak jelas
Kini tampak seperti hanya fatamorgana
Ach apakah ini kesia-siaan
Haruskah mengingkari diri
Akan apa yang telah kulewati hingga di titik ini??
God helps me please......

Sunday, May 04, 2008

...

ah..
telah 7 bulan berganti
semenjak ada rasa aneh menjalari
bergerak-gerak
perlahan
kemudian semakin besar
layaknya gerakan permainan cangkir di Dufan
berputar-putar semakin kencang
aku heran
kenapa begini
kenapa sesuatu yang kuinginkan
efeknya jadi tak terkendali
ehm...
andaikan aku dapat mengintip masa depan
ingin kutahu bagaimana ending gerakan ini...
tip.. intip ... intip...

Tuesday, April 15, 2008

Harta karun

Hidup itu seperti permainan mencari harta karun (treasure hunt)
Melewati pos yang satu kemudian menuju pos berikutnya
Setiap pos ada masalah yang harus dipecahkan hingga ada petunjuk menuju tempat yang lain
Sungguh menyenangkan bisa bermain dalam kehidupan
Dan menikmati indahnya tawa bersama kawan
Sungguh indah boleh berkerut dan memutar otak
Untuk bisa bersama-sama menuju harta karun
Yuk cari harta karun .....!

Thursday, April 03, 2008

Comfort zone


Biasanya orang mempunyai zona kenyamanan. Yang bikin hidupnya stabil dan 'aman terkendali'. Pada level tertentu, zona nyaman ini bagus untuk mendukung kreasi. Namun, jika berlama-lama.. bisa bikin mandeg. Entah itu kreatifitas ataupun pencapaian. Kalo menyitir jargon-jargon dari para motivator ternama negeri ini maka kita harus berani keluar dari zona nyaman jika mau meraih sukses. Mengaktifkan DNA perubahan, dll. Intinya berubah.


Namun, tak dapat dipungkiri bahwa saat membongkar kenyamanan, mendobrak rutinitas sehari-hari dan segala hal yang sudah 'established' tidak mudah... Yang pasti membongkar kenyamanan bisa bikin kita gak nyaman, uring-uringan, emosi vokoke jadi tidak 'aman terkendali' lagi.. Hal ini bisa bikin kita tergoda untuk kembali ke 'selera asal'.


Yah... memang berubah itu tak mudah... tapi jalan di tempat tentu bukan jawabannya!

So, let's make a change. Sebelum mengubah dunia, ubahlah diri kita.. sekecil apa pun..
Gambar diupload dari blogs.ya.com/sweet-agony




Tuesday, January 08, 2008

Aku tak pernah sendirian


Aku tak pernah sendirian

Aku berdua dengan Tuhan

Aku tak pernah sendirian

Aku selalu berdua dengan Tuhan


Lalu apa yang mesti kurisaukan?

Tuhan selalu mendengarkan
Apa yang mesti kugelisahkan?

Kalau Tuhan selalu memperhatikan


Aku tak pernah sendirian

Tapi mengapa aku merasa demikian

Mungkin karena aku kehilangan harapan
(pic grabbed from www.ephotograph.com)

Wednesday, January 02, 2008

Nostalgila

Hidupku hari-hari ini penuh dengan nostalgia yang semoga tidak jadi nostalgila.. Gimana gak.. semua kenangan masa remaja dan awal dewasa yang manis masuk menyeruak bertubi-tubi berjejalan tanpa permisi...Mungkin awalnya mereka kuundang dengan sengaja. Melalui surat undangan cantik agar mereka datang saat aku pergi liburan.. tapi kutak menyangka bahwa mereka masing-masing membawa teman..
Ehm.. alhasil... kenangan-kenangan itu brul brul brul... masuk.. melalui pintu kenangan yang ada dalam benak dan rasa gejolak hatiku...

Ehm.. kalo mengingat masa lalu dan berhenti sejenak menekuri jalan cerita yang ada hingga "ending" nya di masa kini.. aku tergoda untuk berandai-andai.. jika ini.. jika itu..
yah.. permainan yang tak membawaku ke mana-mana... hanya sebuah permainan yang mengiris hati, membuat alis mendekat, dan kening berkerut...
Sebenarnya apa guna ya memanggil kenangan.. apalagi jika kenangan yang dalam..??

Ach mungkin ini karena lagi musim renungan, refleksi tahun baru..

Tuhan.. tolong aku agar nostalgia berhenti sebagai nostalgia
Dan tak jadi nostalgila
Temani aku dalam kenangan-kenangan yang berkelebat di dalam benakku
Yang gaduh
Ajari aku untuk berjarak
dan berbalik ke masa kini
Setia hadir dalam hari-hari di masa kini
Tuhan...tolong aku....